Sekilas tentang Tarikh Adab - Sejarah Sastra Arab

Tarikh Adab - Sejarah Sastra Arab



Sastra merupakan refleksi lingkungan budaya dan merupakan satu teks dialektis antara pengarang dan situasi sosial yang membetuknya atau merupakan penjelasan suatu sejarah dialektik yang dikembangkan dalam karya sastra. Sehubungan dengan ini sering dikatakan bahwa syair merupakan antologi kehidupan masyarakat arab (diwan al-arab). Artinya, semua aspek kehidupan yang berkembang pada masa tertentu tercatat dan terekam dalam karya sastra. (syair).

Penyair bukanlah satu-satunya komunitas yang amat peduli kepada pendidikan syair, secara umum anggota masyarakat juga memiliki kepedulian yang sama. Untaian kata-kata dalam syair bagi masyarakat arab bukanlah semata-mata bunyi yang disuarakan lisan yang tanpa makna (absurd), melainkan sarana yang ampuh untuk membakar semangat menarik perhatian dan meredam emosi yang bergejolak ditengah kehidupan masyarakat bisa dipahami kalau masyarakat meyakini bahwa p[ara penyair memiliki pengetahuan yanh terekspresikan dalam syair dan keberadaan syair ini sangat diperhatikan dan dipatuhi subtansinya karena ia merupakan realitas kehidupan kabilah.

Dalam kajian keislaman, pengetahuan tentang sastra mempunyai posisi yang strategis hal itu karena sumber induk al-quran menggunakan bahasa sastrawi yang begitu indah membuat takjub sastrawan dikawasan itu, selain itu pemahaman terhadap sastra juga merupakan salah satu kunci dalm memahami wahyu Allah, baik yang matluw maupun yang ghoir al mathluw ( hadits )

Pengertian Tarikh Adab

Tarikhul adab atau sejarah sastra adalah suatu ilmu yang membahasa mengenai keadaan bahasa serta sastra seperti puisi dan prosa yang diciptakan oleh anak-anak pengguna bahasa itu dalam berbagai masa, sebab-sebab kemajuan dan kemundurannya serta kehancuran yang mengancam kedua produk satra tersebut serta mengaluhkan perhatiannya terhadap para tokoh terkemuka dari kalangan penulis dan ahli bahasa, serta melakukan kritik terhadap karya-karya mereka dan menjelaskan pengaruh mereka dalam ide, penciptaan dan gaya bahasa (uslub).[1]

Secara umum al adab berarti berhias diri dengan akhlak yang luhur seperti jujur, amanah, dan sebagainya. Al-jurjani meletakan adab sebagai sesuatu yang setara dengan ma’rifah yang mencegah pemiliknya dari terjerumus kedalam berbagai bentuk kesalahan. Kata sastra bahasa arabnya adalah Al-Adab, sedangkan menurut bahasa arab memiliki dua makna, makna umum dan makna khusus, makna secara umum yaitu berprilaku dengan akhlak karimah seperti jujur dan amanat dan secara khususnya yaitu ucapan yang indah, yang menyentuh (perasaan) dan memberi pengaruh pada jiwa.

Unsur-unsur Tarikh Adab al Arabi ( Sastra Arab )

Unsur-unsur karya sastra arab terdiri dari berbagai jenis seperti cerita, drama dan essay, masing-masing mempunyai unsur yang membangunya. Tetapi, adapula unsur-unsur yang sama seperti halnya dibawah ini :

  • Al Lafazh

Yang dimaksud dengan lafazh adalah sarana pengungkapan sastra, lafazh yang unik dan tepat sangat berbepengaruh kepada fikiran dan hati dan menambah kualitas makna. Sebaliknya, jika lafazhnya berlebihan perasaan kita tidak akan tertarik.

Pandangan para kritikus pada Lafazh hampir sama, hanya mungkin istilahnya saja yang berbeda. Menurut mereka lafazh yang baik harus fasih, yaitu cara penyampaiannya sesuai dengan kondisi, strukturnya baik, tidak huruf-huruf yang bertentangan, dikenal dan digunakan pada masa si pengarang, tidak menggunakan bahasa sehari-hari maknanya dekat tidak perlu menggunakan kamus, mudah di ucapkan dan enak didengar, terhindar dari kesalahan tata bahasa dan terhindar dari kesalahan menempatkan kata sambung.

  • Al Ma’na

Yang dimaksud al ma’na adalah tema yang ditampilkan dalam teks, kadang-kadang berupa satu pikiran, kadang-kadang berupa satu masalah, berupa suatu perasaan tertentu yang dialami penulis. Penulis harus memilih tema yang menarik yang ditulis dalam bentuk sastra untuk menyampaikan pikiran, masalah atau perasaan yang dialaminya

  • Al Athifat

Yaitu perasaan yang tumbuh dalam diri manusia seperti gembira, cinta, sedih, sakit dan marah. Macam-macamnya ada dua : pertama, athifat adzatiyah yaitu yang terikat dengan hubungan khusus seperti sedih atas kehilangan salah satu kerabatnya senang bertemu dengan kekasihnya. Kedua, athifat al ghoiriyat yaitu yang ditujukan kepada orang lain, tanah air atau bangsa, nilai kemanusiaan yang mulia, seperti keimanan, cinta tanah air dan penderitaan seseorang yang terdzolimi. Athifat juga ada pada semua jenis seni sastra, tetapi yang paling tampak adalah pada syi’ir al-wujdaniy.

  • Al Khoyyal dan Ash Shuurot

Yaitu kemampuan yang diberikan Allah SWT kepada manusia sehingga ia dapat menggambarkan segala sesuatu yang tidak ada, menghadirkan ash shuurot yakni deksripsi seakan-akan kita ada didepannya dan dapat menciptakan sesuatu yang tidak ada.

Sumber yang paling besar dalam imajinasi pengarang adalah pengalaman-pengalaman yang pernah dialaminya dan tersimpan dalam pikirannya, segala sesuatu yang dilihat atau didengarnya dan berakar dalam dirinya, imajinasilah yang membuat nilai puisi itu lebih memiliki nilai estetis dan tinggi.

  • Al Liqoo’ ass Showtiy

Sastra adalah hasil kreasi manusia yang menggunakan bahasa. Bahasa adalah kata dan ungkapan yang menunjukan makna. Kata dan ungkapan mempunyai liqoo shawtiy atau struktur bunyi.

Struktur bunyi akan membuat karya enak didengar di telinga dan mempengaruhi jiwa, struktur bunyi ada dalam puisi dan prosa, dalam puisi terdapat pola, rima dan hubungan antar huruf dan harokat, sementara struktur bunyi dalam prosa terdapat dalam sususan huruf dan harokat yang bentuknya indah dan berirama. 

KESIMPULAN

Tarikhul adab atau sejarah sastra adalah suatu ilmu yang membahasa mengenai keadaan bahasa serta sastra seperti puisi dan prosa yang diciptakan oleh anak-anak pengguna bahasa itu dalam berbagai masa, sebab-sebab kemajuan dan kemundurannya serta kehancuran yang mengancam kedua produk satra tersebut serta mengaluhkan perhatiannya terhadap para tokoh terkemuka dari kalangan penulis dan ahli bahasa, serta melakukan kritik terhadap karya-karya mereka dan menjelaskan pengaruh mereka dalam ide, penciptaan dan gaya bahasa (uslub).

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Al-muhdar , Yunus Ali, Sejarah Kesuuteraan Arab, (Surabaya :  Bina Ilmu 1983)

Wahyu, Ramdani, Ilmu budaya dasar, 2008 : Pustaka Setia, Bandung

http://Mubtada10.blogspot.com2012/03/blog-post_12.html/m=1



[1]Yunus Ali Al-muhdar, Sejarah Kesuuteraan Arab, (Surabaya :  Bina Ilmu 1983) 77


Belum ada Komentar untuk " Sekilas tentang Tarikh Adab - Sejarah Sastra Arab"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel